answersLogoWhite

0


Best Answer

Kebudayaan: itu diciptakan & diproses oleh manusia untuk manusia... Jadi kebudayaan itu merupakan hasil karya manusia

Peradaban: merupakan hasil dari kebudayaan tersebut terhadap perilaku & kebiasaan manusia..

User Avatar

Wiki User

โˆ™ 12y ago
This answer is:
User Avatar

Add your answer:

Earn +20 pts
Q: Apakah hubungan antara kebudayaan dan peradaban?
Write your answer...
Submit
Still have questions?
magnify glass
imp
Related questions

Jelaskan hubungan perang Vietnam dengan perkembangan politik Asia tenggara?

.Hubungan Antara Terjadinya Perang Vietnam Dengan Perkembangan Politik di Asia Tenggara


Apakah perbedaan antara analog dan data digital secara umum?

apa perbedaan antara data analog dan data digital


Apa hubungan antara sistem peredaran darah dan sistem pernapasan?

Type your answer her Spell check your answer e...


What has the author Soemarsih Soentoro written?

Soemarsih Soentoro has written: 'Hubungan antara kesehatan mulut dengan penyakit tetanus'


Apakah perbedaan antara address book dan distribution list?

perbedaan antra susu skim dan krim


Suggest another circuit for amplitude shift-keying signal?

apa hubungan antara sinyal digital dan carrier dalam sinyal ASK?


What has the author Rahmawati written?

Rahmawati. has written: 'Hubungan antara profesionalisme internal auditor dengan kinerja, kepuasan, komitmen, dan keinginan untuk pindah' 'Perbedaan kinerja operasi antara bank yang dibekukan dengan bank yang tidak dibekukan'


Apa perbedaan antara kebudayaan dengan peradaban?

Antara Peradaban dan KebudayaanPosted on 21 October 2008 by Budiman Apakah peradaban dan kebudayaan berbeda ? Kalau kita perhatikan, kata peradaban dalam bahasa Indonesia berkonotasi dengan pengertian adab, kesopanan, kesantunan serta kehalusan. Sedangkan budaya dalam pengertian yang terkenal diartikan sebagai seluruh hasil cipta, rasa dan karsa manusia, setidaknya begitu yang dipahami waktu sekolah dulu. Dalam konteks ini budaya melingkupi seluruh aspek kehidupan manusia. Dunia melayu menggunakan kata tamadun untuk memaknai peradaban, sebuah kata yang berakar pada bahasa Arab.Menurut penjelasan 'Effat al Sharqawi, pembedaaan antara kebudayaan dan peradaban dalam bahasa arab bisa ditelusuri dari makna hadharah, tsaqafah dan madaniah.Hadharah berakar pada kata hadhara yang berarti hadir, hadir dalam kondisi baik. Di sini termuat indikasi ruang dan kebaikan. Hadharah berarti hidup menetap di kota sebagai lawan dari badw yang berarti desa, dusun, pengembara. Tsaqafah berkonotasi dengan aspek ide. Tsaqafah berakar pada pengertian memahami secara mendalam, orang yang cerdik dan cermat dan cepat belajar. Sedangkan madaniyah terkait dengan aspek-aspek kehidupan kota, madinah.Dalam bahasa Inggris dibedakan antara culture dan civilization. Culture berakar pada pertanian, yang kemudian dimaknai sebagai bentuk ungkapan semangat mendalam suatu masyarakat, mencirikan apa yang dirindukan oleh manusia, yang terefleksi pada seni, moral dan religi. Civilization berakar pada civitas (kota), civility (kesopanan), yang kemudian dimaknai sebagai manifestasi kemajuan mekanis (teknologis), mencirikan apa yang digunakan oleh manusia, yang terefleksi pada politik, ekonomi dan teknologi. Dalam kata-kata Will Durant, civilization is social order promoting cultural creation.Ibn Khaldun menggunakan terminologi 'umran untuk menggambarkan organisasi sosial manusia. Pengertian 'umran menurut Ibn Khaldun ini, berdasar keterangan Louy Shafi, dipengaruhi oleh penggunaan akar katanya oleh al Qur'an. Al Qur'an menggunakan akar kata 'amara mengacu pada kemunculan kehidupan sosial pada pada area tertentu sebagai akibat menentapnya satu kelompok manusia (surat Hud 61). Makna kedua (surat Rum 30) mengacu pada konstruksi berbagai fasilitas yang diasosiasikan dengan kehidupan sosial yang maju dan superior. 'Umran ini dibedakan menjadi 'umran badawi (bedouin culture) dan 'umran hadhari (civic culture). Kehidupan badawi dicirikan oleh kesederhanaan, kebebasan, persamaan, keberanian spontan, kegembiraan dan kohesifitas ('ashabiah). Kehidupan hadhari dicirikan oleh kompleksitas, pembatasan (restriksi), pembedaan (inequality), menahan diri (inhibitation), kecanggungan (clumsiness) dan interest pribadi (self interest). Perubahan sosial masyarakat mengarah pada ciri-ciri kehidupan hadhari. Tetapi pencapain hadharah juga merupakan awal kejatuhan masyarakat secara etis, yang kemudian menjadi kejatuhan secara sosial-material.Bennabi mendefinisikan peradaban sebagai keseluruhan sarana moral dan material yang membuat masyarakat memberikan jaminan sosial (ad dhamamat al ijtima'iyah) yang diperlukan oleh anggotanya untuk kemajuan. Atau ia juga mendefinisikan peradaban sebagai objektifikasi kehendak dan kemampuan masyarakat dalam konteks ruang dan waktu. Mengenai kebudayaan, ia membandingkan kebudayaan sebagai jaringan darah yang mensuplai darah kepada organ-organ tubuh. Dalam idenya mengenai orientasi budaya manusia untuk membangun peradaban ia mencirikan muatan kebudayaan itu dengan muatan etis, muatan estetis, muatan logika pragmatik dan muatan industri(shina'ah - aspek rekayasa, engineering).Sebuah polemik pernah terjadi antara Malik Bennabi dengan Sayyid Qutb. Sayyid Qutb pernah berencana menerbitkan buku yang akan membahas tentang menuju masyarakat Islam yang berperadaban. Tetapi kemudian ia merubah menjadi menuju masyarakat Islam, dengan menghilangkan atribut berperadaban. Bennabi mengkritik ini karena menghilangkan substansi permasalahan yang sesungguhnya pada masyarakat Islam. Dalam Ma'alim fi Thariq, Petunjuk Jalan, Sayyid Qutb menyebut seseorang sebagai muslim Perancis telah memberikan kritik terhadapnya. Kemudian ia menjelaskan substansi yang dimaksudkan olehnya, dalam pemahamannya Islam merupakan kulminasi sifat beradab manusia atau Islam sendiri sama dengan peradaban. Polemik ini mudah kita pahami dengan memahami perbedaan antara peradaban dan budaya (atau hadharah dan tsaqafah). Yang dirujuk oleh Qutb adalah Islam sebagai nilai. Sedangkan yang dirujuk oleh Bennabi adalah manifestasi Islam dalam sejarah dan masyarakat.Pada sisi lain Sa'id Hawwa dalam bukunya Agar Kita Tidak Dilindas Zaman menggunakan tiga terminologi hadharah, tsaqafah dan madaniyah untuk merujuk makna yang berbeda-beda. Hadharah adalah kata terluas untuk mengacu pada aspek sosio-historis kelompok manusia. Sisi spiritual, nilai, seni, ilmu diwakili oleh tsaqafah. Sedangkan aspek material diwakili oleh kata madaniyah.Dari tinjauan perbedaan di atas (juga terhadap tinjauan terhadap teori-teori peradaban pada posting sebelumnya) setidaknya ada beberapa hal yang bisa kita cirikan dari perbedaan peradaban dan kebudayaan.Peradaban (hadharah, civilization) berakar pada ide tentang kota. Kemajuan material (ilmu dan teknologi), aspek kehalusan, penataan sosial dan aspek kemajuan lain.Kebudayaan (culture, tsaqafah) berakar pada ide mengenai nilai, tujuan, pemikiran yang ditransmisikan melalui ilmu, seni dan agama suatu masyarakat.Kebudayaan dan peradaban merupakan aspek-aspek kehidupan sosial manusia. Sebuah deskripsi mengenai kontras-kontras antara kebudayaan dan peradaban dijelaskan secara menarik oleh Alija Izebegovic dalam Membangun Jalan Tengah. Karena peradaban dan kebudayaan adalah dua aspek dalam kehidupan manusia, ada interelasi antara keduanya. Sebagaimana interelasi antara aspek spiritual, mental dan material dalam diri manusia.Ide utama yang terkandung dalam peradaban adalah kemajuan, perkembangan (progress dan development). Tetapi sebuah masyarakat memiliki nilai-nilai, pemikiran-pemikiran dasar yang tetap, yang menjadi identitas kulturalnya. Nilai-nilai yang tidak hilang begitu saja ketika sebuah peradaban mundur atau hancur. Yang terjadi adalah nilai-nilai itu menjadi tidak efektif secara sosial.Sebuah peradaban mengalami siklus dalam ruang dan waktu. Ia mengalami pasang dan surut. Sedang kebudayaan lepas dari kontradiksi ruang dan waktu. Ia memiliki ukuran tersendiri (ukuran benar salah, tepat tidak atau berguna tidak) di dunai pemikiran.Membangun peradaban tidak bisa dengan sekedar menumpuk-numpuk produk peradaban lain. Sebuah peradaban diukur dari pencapaiannya.Untuk membangun peradaban perlu adanya jaringan sosial (dalam terminologi Bennabi) atau inovasi sosial (dalam terminologi Drucker) yang menciptakan pranata (institusi) sosial yang memungkinkannya menerima dan mengembangkan produk-produk peradaban lain dalam konteks kebudayaan sendiri.


What has the author Ana Yohana written?

Ana Yohana has written: 'Hubungan antara tingkat keuntungan yang diharapkan dengan resiko bisnis perusahaan-perusahaan karet di Kalimantan Tengah'


What has the author Ratwita Gandasoebrata written?

Ratwita Gandasoebrata has written: 'Penuntun laboratorium klinik' -- subject(s): Laboratory Diagnosis 'Hubungan antara laboratorium dan klinik' -- subject(s): Medical laboratories


What has the author Dann Sugandha written?

Dann Sugandha has written: 'sugandha' 'Masalah otonomi dan hubungan antara pemerintah pusat dan daerah di Indonesia' -- subject(s): Decentralization in government, Local government


What has the author E Koswara written?

E. Koswara has written: 'The role and importance of training in management development' -- subject(s): Executives, Management, Study and teaching, Training of 'Hubungan antara eksekutif dan legislatif' -- subject(s): Politics and government